Senin, 07 Mei 2018

JADWAL BANK IBLISQQ

BANK BCA OFFLINE

- SENIN - JUMAT : 21.00 - 00.30 WIB
- SABTU : 22.00 - 23.00 WIB & 00.00 - 04.00 WIB (minggu subuh)
- MINGGU : ONLINE 24 jam


BANK MANDIRI OFFLINE

- SENIN - JUMAT : 23.00 - 04.00 WIB
- SABTU - MINGGU : 22.00 - 05.00 WIB


BANK BRI OFFLINE

- SENIN - MINGGU : 23.00 - 05.00 WIB


BANK BNI OFFLINE

- SENIN - MINGGU : ONLINE 24 jam (Kecuali gangguan)


BANK DANAMON OFFLINE

- SENIN - MINGGU : ONLINE 24 jam (Kecuali gangguan)

Sabtu, 05 Mei 2018

LINK ALTERNATIF RESMI IBLISQQ

Selamat Datang di Agen Poker Dan DOMINO QQ Terbaik IBLISQQ

Nikmati Bonus Rollingan 0,3% s/d 0,5% dan Bonus Refferal Sebesar 20% Bersama IblisQQ
Berhati Hatilah dengan Website Phising, link alternatif resmi IBLISQQ hanya dibawah ini :


iblisqq.net
iblisqq.asia
iblisqq.biz
iblisqiu.com
iblisqiu.net
iblisqiu.poker

Kamis, 05 April 2018

MAHASISWA JAMBI BERAKHIR NELANGSA IBLISQQ

 
Sebut saja namanya Ayu. Gadis 19 tahun ini tercatat sebagai salah satu mahasiswi di perguruan tinggi di Jambi. Layaknya gadis sebayanya, Ayu pun mendambakan dapat merasakan drama percintaan nan romantis, indah sekaligus bahagia pada akhirnya.

Buat mewujudkan kisah cinta itu, Ayu mulai mencoba membuka pintu hatinya untuk seorang pemuda. Tak butuh waktu lama, paras Ayu yang memang ayu menjadikan banyak pemuda layaknya kumbang tergoda sang bunga.

PEMBUNUH SOPIR TAXI ONLINE SERAHKAN DIRI IBLISQQ

Liputan6.com, Palembang - Satu lagi tersangka pembunuhan sopir taksi online di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), terungkap. Tyas Dryantama (19), menyerahkan diri ke polisi pada Sabtu, 31 Maret 2018, sekitar pukul 19.30 WIB. Tyas adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Sriwijaya (Unsri).

"Tersangka Tyas menyerahkan diri ke Polda Sumsel diantarkan oleh bapak kandungnya sendiri," ucap Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel), AKBP Azis Andriyansyah, Minggu (1/4/2018), dilansir Antara.

SULIT NYA UNGKAP MISTERI KEMATIAN EKS IBLISQQ

Liputan6.com, Jakarta - Misteri penyebab kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara Kombes Purnawirawan Agus Samad belum terpecahkan. Polri masih kesulitan mengungkap tabir kasus tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, berbagai cara telah dilakukan penyidik untuk mencari benang merah kasus kematian Agus. Namun, langkah-langkah yang dilakukan belum menemukan titik terang."Beberapa hal yang kita lakukan ternyata belum cukup untuk menyatakan penyebab kematian eks Wakapolda Sumut," ujar Frans saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Saat ini, ucap dia, penyidik menelusuri orang-orang dekat korban untuk dimintai keterangan. Penyidik bahkan mendatangi saksi-saksi tersebut ke daerah Bali, Banyuwangi, dan Blitar.

"Untuk menunjukkan polisi tidak tergesa-gesa, untuk memastikan yang bersangkutan dibunuh atau bunuh diri. Karena kasusnya agak rumit," kata Frans.

Keterangan saksi-saksi tersebut dibutuhkan untuk dicocokkan dengan bukti dan temuan yang telah diperoleh. Polisi juga masih menunggu satu lagi bukti ilmiah terkait kasus kematian mantan Wakapolda Sumut tersebut. 

"Ada satu lagi data yang belum keluar, data Inafis dari Mabes Polri," ucap Frans.

KORBAN PEMBUNUHAN PONDOK LABU IBLISQQ

Liputan6.com, Jakarta - Korban pembunuhan di Pondok Labu sempat mengalami kecurian sehari sebelum perisitwa nahas itu. Hal tersebut diungkap tetangga korban, Ahmad Syarnobi.

"Cerita ibunya (istri korban) Rabu kemarin kemalingan jam setengah 10 pagi. Ada orang masuk dari pagar," kata Ahmad di lokasi kejadian Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).Pada kejadian itu, pelaku berhasil kabur. Uang Rp 3,2 juta dibawa pelaku.

Pembunuhan terjadi selepas magrib, Kamis. Saat itu, korban dan istrinya sedang membaca Alquran.
Istrinya mengaji di kamar belakang, sementara korban di ruang tamu.
Tiba-tiba korban berteriak meminta tolong. Istrinya keluar kamar melihat suami sedang dianiaya pelaku pembunuhan.

Ia lantas lari lewat pintu belakang. "Enggak sempet dikejar pelaku. Kata ibunya pelakunya ada satu orang," kata Syarnobi.

TAK TERIMA DIHUKUM 5 TAHUN PENJARA IBLISQQ

Liputan6.com, Jakarta - Salman Khan dianggap melanggar hukum setelah membunuh hewan yang dilindungi di India. Salman Khan pun terseret ke meja hijau, berhadapan dengan warga sekitar yang menjadi saksi.

Mereka tak suka melihat Salman Khan yang membunuh rusa langka tersebut. Padahal, jelas-jelas, salah satu jenis rusa yang hidup di India itu dilindungi.Akibatnya, Salman Khan terancam hukuman bui hingga lima tahun. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan, Salman Khan bisa saja dihukum sampai enam tahun.